Berbisnis dikala pandemic, tentunya aktifitas seperti membawa barang menggunakan sepeda motor menjadi alternatif pilihan dalam bidang bisnis makanan, penjualan barang, bahkan jasa sehingga perhatian khusus harus diberikan agar pengendara aman, konsumen nyaman, dan barang sampai dalam keadaan utuh.
Faktanya, seringkali jumlah quantity barang menjadi fokus utama dibanding dengan keselamatan pengendara yang membawa barang tersebut. Beberapa contoh tindakan yang tidak aman saat membawa barang yaitu penempatan barang secara salah sehingga menyebabkan riding postur terganggu, radius putar stang kendaraan terhalang barang, dan resiko barang terjatuh atau terlepas saat berkendara yang bisa mencelakai pengguna jalan lainnya.
Selain resiko mengalami kecelakaan akibat gagal mengoperasikan kendaraan secara stabil, resiko barang bawaan menjadi rusak tentunya akan sangat merugikan driver dan konsumen. Konsumen akan merasa kecewa dan merasa dirugikan, tentunya hal ini akan berdampak pula pada penilaian negatif bagi driver dan juga penyedia jasa.
Oke Desiyanto, selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng mengatakan bahwa ada banyak cara untuk membawa barang bawaan secara benar dan aman, mulai dari box yang dimodifikasi khusus untuk promosi layanan, box yang menggunakan rangka (bracket), tas pelana, tas punggung, dan tali pengikat barang khusus untuk sepeda motor.
Tidak boleh dilupakan, meski sudah menggunakan alat bantu, akan sangat tidak bijak bila membawa barang dalam jumlah yang berlebihan dengan alasan apapun, karena konsep dasar #Cari_Aman adalah memperhatikan keselamatan berkendara bagi pengendaranya dan pengendara jalan lainnya.
Berikut 7 hal penting yang perlu diperhatikan saat membawa barang dengan alat bantu: