Perjalanan 10 hari yang banyak pengalaman
Pada tanggal 15 Maret 2022 keempat riders dari Honda Community Jawa Tengah di kumpulkan di semarang. Kami datang dari wilayah yang berbeda beda, yakni dari Solo ada saya Aditya Dewangga Saputra (Honda ADV Indonesia Chapter Solo), Ade Alfin Putra Dewanto (IKASO), Febrian Alamudin (Honda Kharisma Club Indonesia Jepara), dan Nanang Johan Saputra (CBR Rider Demak). Kami di beri bekal Safety Riding Course secara teori untuk pemantapan sebelum melakukan perjalanan touring menuju mandalika sekaligus breafing bersama dengan PIC Honda Community dalam rangka Honda Communitrip Gas Ke Mandalika. Malamnya kita di ajak oleh PIC Honda Community Jawa Tengah untuk makan malam sekaligus menunggu teman teman dari Main Dealer regional Jakarta dan Jawa Barat. Sesampainya para riders dari Jakarta dan Jawa Barat kami makan malam bersama dan melanjutkan istirahat di salah satu hotel yang ada di Kota Semarang. Keesokan harinya kami semua di kumpulkn kembali di Astra Motor Semarang untuk melakukan sedikit pemanasan dan ceremonial pelepasan para riders Honda Community menuju ke mandalika yang mana sebelum kita meninggalkan kota Semarang kita di ajak rolling city ke kota tua terlebih dahulu untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan lewat pantura untuk menuju titik rest pertama di MPM Surabaya.
Perjalanan sangat panjang yang kami lalui di pantura di tambah lagi cuaca yang sangat terik membuat perjalanan terasa sangat melelahkan, akan tetapi itu tidak menyurutkan semangat dari semua para riders yang ikut dalam rombongan tersebut. Jalan macet, berlubang dan berdebu menjadi rintangan kita para riders. Namun itu semua terasa mudah kita lalui karena kita di bekali materi materi safety riding sebelum melakukan perjalanan. Perjalanan dari Astra Semarang menuju rest point pertama (MPM Surabaya) kita tempuh dalam waktu kurang lebih 10 jam dengan 2 kali rest dan berhenti sejenak untuk menjalankan ibadah.
Sesampainya di kota Surabaya kita semua langsung menuju hotel untuk istirahat dan berberes diri setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang dan menguras waktu. Keesokan harinya kita di kumpulkan di MPM Surabaya untuk breafing dan melakukan pemanasan sebelum melanjutkan perjalanan menuju rest point kedua di Bali serta di sana kita bertemu dengan riders dari Main Dealer wilayah Yogyakarta dan dari Main Dealer Jawa Timur sendiri. Di MPM Surabaya diadakan ceremonial kecil pelepasan para riders untuk melanjutkan perjalanan.
Perjalanan di lakukan pembagian menjadi 2 kloter di karenakan rombongan riders terlalu panjang dengan jumlah total kurang lebih 21 riders. Kloter pertama di isi dari Main Dealer Jakarta, Jawa barat dan Jawa Timur. Sedangkan di Kloter kedua di isi dari Main Dealer Yogyakarta dan Jwa Tengah. Untuk bertemunya kloter pertama dan kedua kita berhenti sejenak di dealer Jaya Terang Situbondo untuk sekedar mengecek motor para riders dan berkumpul dengan kloter yang telah di bagi. Setelah melakukn ishoma kami melanjutkan perjalanan menuju ke pelabuhan yang mana waktu yang kita tempuh kurang lebih 4-5 jam lagi untuk sampai di pelabuhan Ketapang. Perjalanan yang kita tempuh cukup panjang dan cuaca yang panas sangat menguras energi teman-teman para riders. Sesampainya kita di pelabuhan kita langsung menaiki kapal ferry untuk melakukan penyebrangan.
Setelah kami bersandar di pelabuhan Gilimanuk, kita di sambut dan di jemput teman teman PIC Honda Community Bali bersama teman teman komunitas untuk langsung di anter menuju hotel tempat beristirahat kami. Keesokan harinya kita disambut riders dari Bali yang ikut bersama rombongan kami. Setelah itu, kami rombongan Honda Communitrip langsung menuju pelabuhan Padangbai. Disana kita harus menunggu antrian kapal yang cukup lama karena mungkin flow traffic laut menuju pulau lombok sangat ramai. Setelah kita melakukan penyebrang kurang lebih 6 jam, kita di sambut dengan PIC Honda Community NTB bersama beberapa komunitas yang ada di NTB yntuk di antar menuju hotel tempat istirahat semua riders yang esok hari akan menuju ke Mandalika.
Keesokan harinya kita semua sarapan pagi di hotel dan langsung perisapan menuju sirkuit mandalika dengan menggunakan Shuttle Bus yang telah di sediakan. Kami semua riders menaiki shuttle bus tersebut untuk menuju sirkuit Mandalika yang kita tempuh dalam waktu 4 jam yang sebenarnya waktu yang kita tempuh hanya 2 jam. Ini semua di karenakan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap ajang Moto GP yang di gelar di Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit. Di hari pertama kita menuju sirkuit mandalika kita mengunjungi booth Honda yang ada di sana, serta kita berfoto bersama dengan komunitas honda (Honda Asosiasi Lombok) yang ada di sana. Setelah sekedar berfoto dan berkunjung ke booth Honda, kita semua menuju tribun yang sudah disiapkan untuk melihat kualifikasi Moto 2, Moto 3 dan Moto GP. Akan tetapi muncul rasa sedih di karenakan rider Moto GP idola saya sekaligus rider dari Honda yakni Marc Marquez kurang bersinar di Mandalika dan hanya start dari posisi ke 15
dan rekan satu teamnya start posisi 16. Namun yang membuat senang dan bangga melihat rider dari Indonesia bisa start dari posisi 3 di ajang Moto 3. Setelah kami melihat kualifikasi, kamipun di antar kembali menuju hotel untuk istirahat yang mana esok harinya kami akan menuju ke sirkuit kembali pagi hari dan melihat race Moto 2, Moto 3 dan Moto GP. Di hari selanjutnya kami menuju sirkuit Mandalik kembali untuk melihat perhelatan akbar Moto GP di sirkuit kebanggan Indonesia. Namun rasa sedih muncul kembali di karenakan idola saya harus mengalami insiden yang mana membuat dia tidak ikut race di Mandalika. Di tambah rider dari Indonesia merosot dan harus puas finish di posisi ke 14. Ada hal yang menarik dari ajang moto GP di Indonesia, yang mana ketika perhelatan kelas moto GP sempat hujan turun deras dan di sertai angin. Padahal ketika moto 2 dan moto 3 berlangsung cuaca di sirkuit sangatlah terik, namun ketika kelas Moto GP akan di mulai hujan deras turun dan membuat akhirnya panitia mengeluarkan pawang hujan untuk menangkal hujan agar perhelatan moto GP tetap berlangsung. Mungkin ini pertama kalinya dan baru di Indonesia yang mana perhelatan moto GP hujan di tangkal agar tidak turun dan race agar tetap berjalan. Akhirnya setelah seharian kita di sirkuit kami di ajak untuk makan malam bersama di Dapoer Sasak menikmati makan malam khas dari NTB yakni ayam Taliwang. Setelah makan kita kembali ke hotel untuk beristirahat. Keesokn harinya sebelum kembali ke kota masing masing kami menyempatkan riding menuju Bukit Mekaki di daerah Sekotong untuk melihat progres dari tugu Brotherhood atau tugu persaudaraan biker yang di buat pemerintah setempat bersama Honda dengan tujuan bisa mengangkat value dari daerah tersebut. Nantinya di harap juga tugu ini bisa menjadi titik Nol para biker ketika berkunjung di Lombok dan menjadi salah satu tambahan destinasi dari kota Lombok sendiri. Setelah kita puas berswafoto disana kita langsung menuju pelabuhan dan kembali ke kota masing masing.